Mulanya aku sekadar mencari sebuah hadis untuk diberikan kepada sahabatku yang bakal berkahwin Syawal nanti. Hadisnya berbunyi begini,
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي
“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)
Pencarian hadis itu telah menemukan aku kepada satu penulisan dalam sebuah blog yang mana artikelnya Allahuakbar! telah menyedarkan aku tentang suatu sifat yang kian terabai iaitu Qona'ah.
Link artikel :: http://nurussunnah.com/fiqh/menikah-separuh-agamamu-yang-sempurna/
Penulis memberikan persoalan "Kenapa ragu untuk menikah?" dan daripada empat point yang beliau coretkan, point beliau yang kedua paling menusuk ke hati dan minda untuk membuatkan aku berfikir. Dari blog beliau, point kedua berbunyi :
(2) Jangan khawatir, Allah yang akan mencukupkan rizki
Dari segi finansial sebenarnya sudah cukup, namun selalu timbul was-was jika ingin menikah. Was-was yang muncul, “Apa bisa rizki saya mencukupi kebutuhan anak istri?” Jika seperti itu, maka renungkanlah ayat berikut ini,
وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur: 32). Nikah adalah suatu ketaatan. Dan tidak mungkin Allah membiarkan hamba-Nya sengsara ketika mereka ingin berbuat kebaikan semisal menikah
Nah lihat tu. Tidak mungkin Allah membiarkan hambaNya sengsara ketika mereka ingin berbuat kebaikan. Cuma cepat atau lambat seperti kata seorang sahabat
.
Di antara tafsiran Surat An Nur ayat 32 di atas adalah: jika kalian itu miskin maka Allah yang akan mencukupi rizki kalian. Boleh jadi Allah mencukupinya dengan memberi sifat qona’ah (selalu merasa cukup) dan boleh jadi pula Allah mengumpulkan dua rizki sekaligus (Lihat An Nukat wal ‘Uyun). Jika miskin saja, Allah akan cukupi rizkinya. Bagaimana lagi jika yang bujang sudah berkecukupan dan kaya?
Aku sangat sukakan point penulis, jika kalian itu miskin, maka Allah yang akan mencukupi rezeki kalian, Boleh jadi Allah mencukupinya dengan memberi sifat qona'ah. Allahurobbi! sesungguhnya nikmat Kau itu sentiasa cukup cuma aku lupa untuk qona'ah dalam hidupku. Inilah yang paling penting, sesuatu yang aku lupakan. Masakan aku boleh merasa sentiasa cukup jika aku tak qona'ah. Allah, terima kasih sebab temukan aku dengan artikel ini :) Alhamdulillah.
Dari ayat di atas, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
التمسوا الغنى في النكاح
“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim mengenai tafsir ayat di atas).
Disebutkan pula dalam hadits bahwa Allah akan senantiasa menolong orang yang ingin menjaga kesucian dirinya lewat menikah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tiga golongan yang pasti mendapat pertolongan Allah. Di antaranya,
وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ
“… seorang yang menikah karena ingin menjaga kesuciannya.” (HR. An Nasai no. 3218, At Tirmidzi no. 1655. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Ahmad bin Syu’aib Al Khurasani An Nasai membawakan hadits tersebut dalam Bab “Pertolongan Allah bagi orang yang nikah yang ingin menjaga kesucian dirinya”. Jika Allah telah menjanjikan demikian, itu berarti pasti. Maka mengapa mesti ragu?
Seorang sahabat penah berkata, rezeki itu bukan datang dalam bentuk wang saja tapi boleh juga dalam bentuk anak-anak berjaya dalam pelajaran, anak-anak soleh dan solehah :)
Adik @ Hari Anugerah for Akademik at office ayah :) |
Maka nikmat Rab (Tuhan) kamu yang manakah yang kamu berdua (jin dan manusia) dustakan?
ReplyDeleteNice sharing, Dot.